
Pandemi covid-19 mengubah gaya hidup dan bagaimana dunia menjalani kehidupan. Inilah yang menjadi inspirasi terciptanya film Quarantine Tales. Bisa dikatakan film ini adalah kumpulan lima film pendek dengan sutradara yang berbeda. Mere adalah Dian Sastro (Nougat), Ifa Ifansyah (Cook Book), Aco Tenri (Happy Girl Don’t Cry), Sidhrata Tata (The Protocol), dan Jason Iskandar (Prankster). Berdasarkan trailernya terlihat bagaimana lima cerita memiliki kisah yang berbeda satu sama lain mengangkat kisah dari masyarakat.
Alur dan Cerita Quarantine Tales
Di dalam film Cook Book, Ifa sebagai sutradara menggambarkan sebuah pengalaman pribadi di masa awal pandemi. Diceritakan seorang Chef yang ingin segera merampungkan buku resep masakan yang sedang ia susun. Fakta di lapangan memang di masa pandemi semakin banyak orang yang belajar memasak dan sibuk dengan obi baru masing masing di rumah. Banyak juga yang memulai masak sebagai hobi lalu mulai terjerat untuk membeli beragam jenis alat memasak, bahan bahan yang langka dan mencoba memasak makanan dari negara lain.
Ada juga film The Protocol karangan Sidhrata Tata yang diperankan oleh Abdurahman Arif. Salah satu film dari Quarantine Tales ini memberikan judi slot pulsa tanpa potongan tema yang berbeda namun masih berkaitan dengan penyebaran virus corona di Indonesia. Tata mengisahkan seorang perampok yang lolos dari sebuah perampokan namun sayang rekannya meninggal di dalam perjalanan. Situasi menjadi tidak tertebak saat sang perampok harus mengamankan dirinya dan memakamkan temannya dengan layak sesuai dengan protokol kesehatan.
Dian sastro tak kalah keren dengan film Nougat. Genre keluarga di angkat tentang tiga kakak beradik yang ikut dalam fenomena video call yang langsung hype di tengah pandemi. Dian sastri mengangkat tema ini setelah diterapkannya aturan PSBB. Beragam cerita di dalam cerita berkembang dan memperlihatkan ramainya dunia di tengah pandemi dengan suasana baru, cerita baru, kebosanan, rasa malas, dan beragam hal yang membangkitkan semangat meskipun masih tetap harus berada di rumah.
Berbeda lagi dengan Jason Iskandar. Dirinya mengusung film dengan judul Prankster. Film ini memberikan sebuah sentuhan satir untuk menyindir para youtuber yang ingin viral dengan cara yang tidak manusiawi, menghilangkan tata krama dan sopan santun. Roy Sungkono didapuk menjadi aktornya dan memberikan sebuah cerita prank yang menghibur namun memberikan kesakitan dan duka bagi para korban pranknya. Quarantine Tales Ini adalah film berdasarkan realita yang semakin marak setelah adanya karantina di Indonesia.
Ragam Cerita dalam Satu Quarantine Tales
Film terakhir bercerita tentang fenomena giveaway yang sempat viral di awal pandemi. Aco tenri menggarapnya dengan baik sehingga Marrisa Anita mampu mengembangkan tokoh dan memperlihatkan dua sisi giveaway yang mungkin awalnya diabaikan namun ternyata menyimpan cerita yang agak suram. Judul film Happy Girls Don’t Cry menitik beratkan pada perjuangan seorang wanita yang berasal dari kalangan ekonomi tidak mampu dan mencoba untuk mendapatkan giveaway dari public figure di dalam media sosial. Semua film memberikan kesan yang berbeda namun masih dalam satu dunia. Keadaan yang sama dan latar belakang yang sama ternyata mampu menyatukan semua kisah di dalam satu film bernama Quarantine Tales. Meskipun digarap oleh sutradara yang berbeda beda, namun setelah disatukan di dalam sebuah film, tayangannya menjadi menarik dan alurnya seakan tidak terpisah tapi sambung menyambung satu sama lain